SENIMAN
DISAAT PANDEMI COVID-19 LAKSANA TAK PUNYA BAPAK
ABAH ZALOE : “Saat
kampanye pekerja seni dirangkul politisi, saat pandemi nasibnya tak dihiraukan”.
Tasikmalaya//WN: Dampak Covid 19 menjalar keseluruh lapisan masyarakat, tidak
terkecuali pekerja seni. Dampak dari diberlakukannya pembatasan sosial membuat
denyut bebagai hiburan dibatasi bahkan sampai ditiadakan, Hal ini membuat
pekerja seni untuk memutar otak untuk menghidupi kehidupannya. Ketika ditemui
dirumahnya (12/09) Abah Zaloe sebagai pentolan Band Bodorhood Indonesia
menjelaskan keprihatinannya terhadap pekerja seni.
“Saat pandemi ini pekerja seni ibarat tidak punya bapak, kita harus bisa menghidupi kehidupannya sendiri, tanpa bisa meminta bantuan ke siapapun termasuk pemerintah” ungkap Setiawan yang sering dipanggil Abah tersebut.
“Saat pandemi ini pekerja seni ibarat tidak punya bapak, kita harus bisa menghidupi kehidupannya sendiri, tanpa bisa meminta bantuan ke siapapun termasuk pemerintah” ungkap Setiawan yang sering dipanggil Abah tersebut.
“Para politisi membutuhkan pekerja seni saat menjaring
massa, para calon legislatif membutuhkan artis dan sound untuk kampanye, tapi ketika
pandemi melanda pekerja seni seperti kita dilupakan, seolah tidak memiliki
bapak sebagai sosok pelindung” curhatan Abah yang juga penggila touring motor
tersebut.
“Kita pernah mencoba mengajukan persyaratan untuk berbagai bantuan, namun sampai saat ini tidak kunjung tiba, entah karena tidak jalurnya, atau karena kita dianggap kaya.” tuturnya Abah dengan senyumannya yang khas. Abahpun menambahkan bahwa pekerja seni tidak termasuk karyawan yang memiliki gajih seperti pegawai pada umumnya.
“Kita pernah mencoba mengajukan persyaratan untuk berbagai bantuan, namun sampai saat ini tidak kunjung tiba, entah karena tidak jalurnya, atau karena kita dianggap kaya.” tuturnya Abah dengan senyumannya yang khas. Abahpun menambahkan bahwa pekerja seni tidak termasuk karyawan yang memiliki gajih seperti pegawai pada umumnya.
“pekerja seni tidak masuk dalam kriteria karyawan yang
memiliki gaji dibawah lima juta, pekerja seni tidak masuk dalam kriteria
pengusaha UMKM yang mendapat bantuan dana pemerintan, dan pekerja seni juga
tidak masuk dalam kriteria masyarakat miskin” ungkap pria yang pernah menjabat
ketua Ikatan Motor Honda Jawa Barat (IMHJB) tahun 2015 silam tersebut
menuturkan perhatiannya terhadap nasib pekerja seni.
Abah juga mengapresiasi pekerja seni yang beralih untuk
mengamen di jalan dan tampil di medsos, demgan streaming di facebook, IG dan
youtube. Karena itu adalah salah satu cara untuk membuat bertahan hidup. Abah
menuturkan sampai saat ini tidak ada bantuan real untuk pekerja seni.
“Pekerja
seni tersebut ialah pelaku seni yang
mencakup berbagai aspek, diantaranya pekerja seni panggung yang seolah tidak diakui lagi keberadaanya
oleh pemerintah.” ungkapnya
Dalam keprihatinannya Abah juga sedang membuat lagu tentang
seniman di negeri dongeng, ia berkisah tentang kehidupan pekerja seni di saat
pandemi, yang hanya dikasih bantuan berupa dongeng.
“Mudah mudahan bulan depan
bisa realese, dan nanti tayang di chanel youtube Bodorhood Oficial" pungkasnya mengakhiri perbincangan.
Ia juga berharap kepada pekerja seni terus berusaha dengan
sekuat tenaga, selain itu belajar dari aspek lain seperti berdagang dan
mengamen pun asal halal. Kepada masyarakat diharapkan mengapresiasi pekerja
seni dengan aktif di medsos serta memberi kesan positif terhadap penggiat seni
terserbut. (AKMAL)