SUBANG - WORLD News // Virus Corona (Covid - 19) selain berdampak pada kesehatan juga berdampak pada roda perekonomian masyarakat, turunya harga Gabah salah satu bagian imbasnya di Masa Pandemi saat ini.
Petani mengeluhkan rendahnya harga Gabah dipasaran dari hasil Panen saat ini.
Ketua Kelompok Tani Desa Citrajaya Kecamatan Binong, Kabupaten Subang, H, Saripudin mengatakan, rendahnya harga terjadi karena imbas dari adanya pandemi virus corona.
"Para tengkulak Merasa kesulitan untuk menjual berasnya, jadi mereka belum berani untuk menjual Gabah petani,"Ungkap H, Saripudin pada Worldnews Minggu (4/10/2020).
Masih menurut H, Saripudin, Harga gabah di Kabupaten Subang bervariasi sesuai dengan jenis dan kualitas,
"Terendah yakni gabah kering panen (GKP) varietas IR dengan harga Rp 4.800/Kg,
sedangkan untuk IR kering 5.000/Kg, adapun untuk varietas Ketan Gendel yakni Rp.4.700/Kg kering pungut, sedangkan untuk Ketan kering Rp.5.000/Kg,"tuturnya.
Sementara, sambung H, Saripudin, harga Pupuk Orea yang bersubsidi mengalami lonjakan harga yang pantastis /Kwintal dari harga Rp.190 ribu menjadi Rp.300 ribu, itu juga Stok di Kios kadang tidak ada.
"Padahal seharusnya saat ini mereka (para Petani) menikmati untung karena tengah melaksanakan panen raya,"pungkasnya.
(Sumarno)