WORLD News - POSO | Ard, Salah satu mantan kurir logistik kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) asal Dusun Taunca Poso Pesisir Kabupaten Poso, yang pernah membantu bahan makanan kelompok teroris pimpinan Santoso, merasa menyesal dan mengakui cara berjihad mereka salah.
"Saya merasa menyesal pernah membantu kelompok Santoso, karena cara mereka salah dengan membunuh sesama muslim, baik itu masyarakat maupun aparat yang menjalankan tugas" ujarnya.
Awal mula Ard tertarik membantu kelompok teroris Poso karena ikut taklim-taklim tertutup, sehingga dihatinya muncul keinginan membantu kelompok teroris tersebut.
"Saya sebenarnya orang awam dalam pengetahuan agama, ketika ikut taklim di Poso masuk doktrin untuk membantu perjuangan kelompok teroris. Sehingga saya putuskan untuk menjadi kurir" sambungnya.
Selain penyesalanya mantan kurulir logistik kelompok MIT mengungkapkan, sebenarnya masih ada cara jihad yang benar yaitu dengan jihad diri sendiri melakukan Amal Ma'ruf Nahi Munkar, tidak harus dengan melakukan aksi teror.
"Jihad itu tidak harus perang dengan membunuh orang lain, tetapi yang utama adalah melawan hawa nafsu kita dengan Amal Ma'ruf Nahi Munkar" ujarnya lagi.
Ia juga berharap masyarakat yang lain mengurungkan niatnya membantu kelompok MIT dikarenakan hanya penyesalan yang didapat bukan tujuan mulia.
"Cukup saya saja yang merasakan, jangan diulangi oleh saudara-saudara yang lain, karena jihad kelompok MIT keliru hanya menyebabkan penyesalan bukan tujuan mulia" tutupnya.
Sumber : Sat Intel Mabes Polri
Penulis : BACHRI