PURWAKARTA //-* Sebanyak 14 gereja di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian saat perayaan Ibadat Natal 2020.
Dari 14 gereja tersebut ada satu gereja yang tidak menggelar Ibadah Natal secara tatap muka.
Kapolres Purwakarta, AKBP Ali Wardana melalui Wakapolres, Kompol Satrio Prayogo mengatakan mengatakan, anggota polisi yang diterjunkan ke lapangan tersebut, sejak Kamis (24/12/2020) disebar untuk mengamankan pelaksanaan Ibadat Misa Malam Natal dan dilanjutkan Ibadah Natal pada Jumat pagi.
"Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman bagi umat Kristiani di Purwakarta, sehingga mereka dapat menjalankan Ibadat Natal dengan khusuk, aman, dan lancar," ucap Satrio, pada Jumat (25/12/2020).
Selain mengamankan, tambah dia, polisi juga mengimbau jemaat agar menerapkan Protokol Kesehatan mencegah penularan Covid-19.
Satrio menilai, pelaksanaan Ibadat Natal di setiap gereja di kabupaten Purwakarta dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.
"Kita bersyukur perayaan Natal di
Kabupaten Purwakarta, sampai saat ini berjalan lancar, aman dan damai. Umat Nasrani menjalankan Ibadat Misa Natal dan Natal berlangsung khidmat," ujar Satrio.
Ia menambahkan, selain pihaknya menempatkan anggota polisi di setiap gereja juga melakukan patroli keliling untuk memastikan pelaksanaan ibadah Natal dan perayaan Natal di gereja berlangsung aman dan lancar.
Sementara dalam pengamanan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, sebanyak 853 personel yang terdiri dari 467 personel polri dan 386 personel dari instansi terkait seperti TNI, Dishub, Satpol PP dan instansi terkait lainnya.
Tak hanya itu, Polres Purwakarta juga mendirikan 42 Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan di sejumlah titik di Kabupaten Purwakarta untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru di daerah ini.
"Ada sekitar 467 personel Polri kita libatkan untuk bertugas di 42 pos yang kami dirikan, mulai dari Pos Pam, Pos Terpadu, Pos Pelayanan dan Pos Pengamanan yang tersebar di seluruh kabupaten Purwakarta," ucap Satrio.
Selain itu, dirinya berharap warga sadar akan pentingnya penerapan Protokol Kesehatan di tengah masa pandemi, dan tidak mengadakan kegiatan pada perayaan tahun baru yang menimbulkan kerumunan.
"Mudah-mudahan warga bisa menjaga kondusifitas kegiatan Nataru di tahun ini. Tak lupa kami terus mengimbau masyarakat supaya terus taati Protokol Kesehatan pencegahan Covid-19. Karena, dengan menerapkan itu dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kita terus kampanyekan 3M, menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," tutup Satrio.
Laporan Aahamzah