Iklan

Ragam

Dorong Mandiri Pupuk, Gempita Pangkep akan Dirikan Pabrik Tiap Desa

, June 05, 2021 WAT

Worldnews// Semua ini bermula dari Program Gempita Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melalui kelembagaan Regenerasi  petani Kelompok Usaha Bersama (KUB),  Koordinator Gempita Pangkajene Khalijah.

Khalijah mencetuskan penggunaan pupuk hayati  sejak tiga tahun lalu. Selain diproduksi sendiri  juga ramah lingkungan,  hasil produksi pertaniannya dapat meningkat.

Ternyata kebijakan Pengurangan pupuk subsidi oleh pemerintah Pusat   tidak berpengaruh lagi terhadap produksi petani yang dilayani oleh KUB Tonasa Jaya,   hasil produksi yang menggunakan pupuk produk Gempita  berbuah manis. Kini dari 170,39 hektare lahan yang dilayani KUB Tonasa Jaya  , semua hasil taninya memiliki kualitas yang lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Khalijah  menuturkan, penggunaan pupuk hayati  tersebut baru dimulai ketika tanaman padi atau jagung yang menjadi komoditi utama tumbuh beberapa minggu. Meski dicampur dengan sedikit jenis pupuk lain, tanaman padi para petani di sana berhasil meningkat pesat.

Dalam 1 hektare tanaman padi, Khalijah mengatakan, para petani sebelumnya sangat bergantung pupuk subsidi, biasa menggunakan 50 kg pupuk urea dan 20 kg pupuk phonska serta KCI. Sementara penggunaan pupuk hayati lebih ekonomis. Angkanya mencapai 5 liter per hektare pada masa awal tanam.
“Selama ini anggota kelompok tani dengan mudah  mendapat pupuk hayati, karena bisa langsung diambil dari produksi KUB Tonasa jaya,” ujar Khalijah pada Sabtu (05/06/2021).

Penggunaan pupuk hayati Produksi Gempita  tersebut tidak terbatas pada komoditi padi  saja, tapi juga komoditi lain yang ditanam seperti, Jagung  palawija dan lainnya. Namun, Khalijah menyebutkan, tanaman padi  memang mendapat porsi yang lebih besar. Luas mencapai 150 hektare dari keseluruhan lahan.
“Kalau ingin hasilnya bagus, selain harus teratur menggunakan pupuk hayati, jarak tanam juga harus diatur tidak terlalu rapat,” tutur Khalijah lebih jauh.

Instalasi Produksi pupuk semacam ini akan kita dorong terbentuk disetiap desa melalui KUB, sehingga tidak ada lagi pupuk langka di Kabupaten Pangkep, sebab sudah ada sentra-sentra pabrik pupuk yang dikelola anak muda pangkep yang tergabung di KUB,  ungkap Ijha panggilan akrab ketua Gempita Pangkep ini 

Lebih lanjut ijha menjelaskan, Anak muda tidak perlu khawatir kualitas  produksi pupuknya, karena ini dihasilkan oleh peneliti kementerian pertanian selama puluhan tahun dan juga para pakar mikroba yang sudah diakui dunia Internasional. Tentunya sangat rugi kalau anak muda menyia-nyiakan mahakarya yang sudah susah payah mereka temukan.
“semisal mikroba  Dr. Anton Muhibuddin Wakil Presiden Ahli Mikroba Dunia sudah siap dinikmati petani, jadi KUB tinggal memperbanyak saja” imbuh ketua Gempita Pangkep.

Produktivitas serta kualitas pertanian yang lebih baik itu mengantarkan KUB Tonasa Jaya mendapat pengakuan lebih dari pihak lain.
Koordinator Penyuluh Pertanian Kabupaten pangkajene Kepulauan ,  Andi Faisal bahkan menyebutkan produktivitas  kelompok tani itu melebihi target kabupaten. 
Pada tahun 2020  saja, Kelompok  Usaha Bersama Tonasa  jaya sukses memproduksi 13,5 ton jagung pupul kering per hektare. Padahal di tahun yang sama Kabupaten Pangkep  hanya mampu berproduksi rata-rata 7 ton per hektare.
“Bahkan Sulawesi Selatan saja hanya 8 ton per hektare,” ungkap Andi Faisal .
Pencapaian positif itu mendorong Kelompok Tani  KUB Tonasa Jaya  terus memproduksi  pupuk hayati agar dapat diaplikasikan  petani  pada lahan pertaniannya. Kini sekitar 200 hektare lahan padi di sana menggunakan pupuk hayati . 

Kebutuhan pupuk pada musim tanam kedua dan ketiga tercukupi oleh produksi pupuk Gempita Pangkep meski pun terjadi pengurangan subsidi pupuk oleh pemerintah pusat. “Kelangkaan pupuk dapat diatasi bila setiap desa memiliki KUB yang memperbanyak pupuk hayati sejenis ini” jelas Andi faisal

Produksi pupuk  Gempita Pangkep ini sendiri diakuinya merupakan  dampak penderasan inovasi  Litbang kementan dan penemuan Pakar mikroba indonesia, sehingga menjamin  kemandirian dan kualitas pupuk yang dihasilkan, 
Andi Faisal menuturkan, produksi  pupuk  hayati  yang konsisten itu membuat Kelompok Tani KUB Tonasa jaya  mendukung peningkatan produksi yang memuaskan.
“Ada banyak peningkatan produksi padi  dari tahun lalu, sampai dua kali lipat,” tutur .

Kemandirian pupuk hasil produksi Gempita Pangkep diyakininya dapat menjaga  produktivitas yang terus meningkat, melalui Kelompok Tani Tonasa jaya  bisa menjadi contoh positif kemandirian pupuk  merupakan solusi tepat bagi para petani.
Dibarengi dengan kerja keras dan ketekunan, pencapaian produksi yang berkualitas merupakan jawaban akhir dari penggunaan pupuk hayati yang konsisten.
Selamat pada  Gempta Pangkep,  yang telah menginspirasi kaum muda bekerja wujudkan kemandirian  pupuk !  pungkas  Andi Faisal (Nury/sandi)

TrendingMore