Puwakarta Jurnal5 - Komandan Satgas Citarum Harum Sektor 12, Kolonel CZI. Suyatrinu Wardedi menghadiri penanaman Pohon Kaliandra Gamal untuk bahan bakar pengganti Batubara. Penanaman pohon tersebut di laksanakan oleh pembangkit Jawa Bali, ( PJB ) yang bekerjasama dengan pihak lainnya seperti Satgas Citarum.
Pelaksanaan penanaman pohon itu dilaksanakan di lahan atau aset PLTA Cirata PJB tepatnya di Dam Raigh benk, Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.
Hal tersebut tertuang dalam surat undangan bahwa perihal kegiatan merupakan kegiatan dalam rangka penghijauan Kaliandra PJB Up Cirata. Dalam surat terbuka yang ditujukan pada Komandan Sektor 12 Citarum Harum, Kolonel CZI. Suyatrinu Wardedi dikatakan kegiatan tersebut dalam rangka mengikuti program pemerintah dalam pencapaian bantuqn energi nasional untukEBT sebesar 23 % di tahun 2025.
" Selain dengan program pemerintah yang menargetkan mencapaian bantuan energi nasional untuk EBT sebesar 23% di tahun 2025,maka PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya peningkatan bauran EBT di beberapa wilayah di Indonesia salah satunya melalui konversi PLTU berbahan bakar batu bara menjadi biommasa dengan program cofring demi mendukung hal tersebut di perlakukan suppy paket kayu sebagai salah satu bahan bakar biommasa dalam jumlah besar dan kontinyu dengan bahan baku pohon yang memiliki kandungan energi panas tinggi seperti bahan Kaliandra yang mampu menghasilkan energi panas 4.666 kki/kg," dalam surat terbuka, dengan ditandagangani, PH General Manager Unit Pembangkitan Cirata, Jumat, ( 13/10/21 ).
Namun pada kegiatan tersebut ada sedikit yang tidak dipahami awak media pada saat wartawan dari fokuspriangan.id hendak merekam sambutan para tamu terundang, salah satu entah itu dari anggota panitia dari PJB atau dari rombongan para tamu terundang. Seorang pria dengan perawakan tidak terlalu tinggi, tiba tiba diduga melarang awak media merekam kegiatan tersebut
" Orang itu sempat meminta maaf namun saat hendak di wawancarai alasan mengapa melarang merekam dirinya langsung menghilang dan saat di tanya kepada para panitia tidak ada yang mengetahuinya dan malah saling lempar, selain itu awak media malah disuruh mencari orang tersebut untuk dibawa kehadapan pihak PJB,'' ujar Andri wartawan fokuspriangan.id
Sambung Andri, kalo rahasia negara dan ruang operasi, atau hal yang dalam aturannya tidak boleh direkam saya mengerti, tetapi ini kan acara baik dan bagus untuk semua, ada apa kenapa dilarang, kalo begitu undang undang tentang Pers mau di kemanakan," ujarnya sembari kesal.
Sementara pantauan awak media, pada kegiatan tersebut komandan Sektor 12 sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dan berharap apa yang telah dilakukan dalam penanaman pohon tersebut dapat tumbuh dengan baik dan dampak positifnya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Sampai berita ini ditayangkan belum ada keterangan resmi siapa yang melarang wartawan mengambil gambar.
Laporan: N Solihat