Worldnews-Indramayu -
Pentas seni budaya Berokan, Kuda Lumping hingga Tari Topeng Kelana Gandrung warnai kemeriahan malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tingkat Kabupaten Indramayu Tahun 2022 yang diinisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu.
Malam puncak Peringatan HPN Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Indramayu terasa istimewa karena dihadiri langsung Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat Atal Sembiring Depari, Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat, Ketua PWI Indramayu Dedi Musashi dan Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar yang didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beserta pimpinan BUMN, BUMD, Kepala Perangkat Daerah, Camat…
Pentas seni budaya Berokan, Kuda Lumping hingga Tari Topeng Kelana Gandrung warnai kemeriahan malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tingkat Kabupaten Indramayu Tahun 2022 yang diinisiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu.
Malam puncak Peringatan HPN Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Indramayu terasa istimewa karena dihadiri langsung Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat Atal Sembiring Depari, Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat, Ketua PWI Indramayu Dedi Musashi, dan Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar yang didampingi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beserta pimpinan BUMN, BUMD, Kepala Perangkat Daerah, Camat, dan sejumlah insan pers Kota Mangga, di Gedung PGRI Indramayu, Rabu malam (23/2/2022).
Keistimewaan malam puncak HPN Tahun 2022 Tingkat Kabupaten Indramayu terus berlanjut ketika Trophy Anugerah Kebudayaan dari PWI Pusat pada peringatan HPN Tahun 2022 di Kendari Sulawesi Tenggara terpampang elegan di atas panggung.
Ketum PWI Pusat Atal S. Depari dalam sambutannya mengungkapkan, penghargaan Anugerah Kebudayaan yang diraih Bupati Indramayu menjadi penghargaan yang juga dimiliki oleh sejumlah kepala daerah di Indonesia. Namun menurutnya, nama Bupati Indramayu Nina Agustina ini mendadak populer, karena dalam perjalanannya untuk mampu meraih penghargaan tersebut, pihak PWI Pusat sama sekali tidak mengenalnya.
"Selama saya lihat kemarin (red: di Kendari) beliau menari dan kemarin beliau belum mengenal saya dan beliau masih asik dengan tarian topeng dan belum mengetahui bahwa yang memberikan Anugerah Kebudayaan adalah saya. Sekalipun beliau menerima penghargaan, saya belum pernah berkomunikasi dengan beliau, " katanya.
Atal menyebutkan, penghargaan Anugerah Kebudayaan yang diraih Bupati Indramayu Nina Agustina menjadi cermin kinerja pemerintah daerah dengan pers yang mampu bersinergi dan mengubah citra pers lebih baik sebagai pilar keempat demokrasi.
"Pers membantu loyalitas kepada publik. Maka disitulah letak independensinya. Sementara pemerintah daerah membangun publik dan membangun rakyat. Jadi sama-sama membangun," tambahnya.
Dalam kesempatan itu Atal mengungkapkan, baru pertama kalinya di Indonesia dirinya menghadiri puncak HPN tingkat kabupaten. Kehadirannya di Indramayu untuk bertemu dengan Bupati Indramayu Nina karena sebelumnya belum pernah bertemu secara langsung. Dalam lawatannya di Kota Mangga, Atal berharap peran pemerintah daerah mampu mengajak generasi muda saat ini untuk bisa menulis dan menyampaikan kondisi daerahnya melalui karya tulisan jurnalistik.
"Saya merasa kagum. Puncak Peringatan HPN di Kabupaten Indramayu benar-benar keren. Saya ingin beliau (red: Bupati Indramayu) mencerdaskan anak-anak desa. Saya ingin semua desa melakukan publikasi. Jika Indramayu berhasil menyentuh semua, saya yakin generasi kita di desa-desa tidak akan terjebak hoax dan sisi buruk dari media sosial, sehingga saya ingin anak-anak kita bisa menulis supaya dialah yang melaporkan situasi desanya, " harapannya.
Hal yang sama diutarakan Ketua PWI Jawa Barat Hilman Hidayat. Hilman menyatakan, momentum perayaan Peringatan HPN Tahun 2022 di Kabupaten Indramayu perlu ditiru oleh sejumlah daerah di Jawa Barat. Dirinya pun merasa bangga dengan Trophy Anugerah Kebudayaan yang diraih Bupati Indramayu Nina Agustina. Menurut Hilman penghargaan ini juga menjadi kebanggaan untuk provinsi Jawa Barat.
Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar menyampaikan, prestasi yang sudah diraihnya bukan milik pribadi, akan tetapi milik semua masyarakat Indramayu. Dengan penghargaan ini kata Nina, sebagai momentum kebangkitan Indramayu dan melihat sisi baik dari Indramayu.
"Kita harus bangkitkan apa yang ada di Kabupaten Indramayu agar semua melihat positifnya Indramayu. Indramayu jangan dipandang negatifnya saja. Saya butuh pilar, saya butuh semuanya untuk perubahan Indramayu, " terangnya.
Nina menambahkan, saran PWI Pusat sangat dibutuhkan pemerintah daerah dalam upaya mencetak generasi muda di tingkat desa sekarang agar bisa menulis berita untuk menginformasikan segala peristiwa di desanya.
Orang nomor satu di Indramayu itu menyebutkan, setelah Ngarot pada tahun 2015, terdapat kebudayaan Indramayu yang lain yang diakui UNESCO dan masuk Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada tahun 2019 yakni Tari Trebang Randu Kentir dan terbaru pada tahun 2022 yaitu seni Berokan.
Lanjut Nina, capaian prestasi yang sudah diraihnya saat ini masih belum cukup untuk merubah sisi baik Indramayu, sehingga dirinya tetap membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk insan pers dalam mewujudkan segala proses pembangunan daerah yang terus berjalan untuk perubahan Indramayu.
"Saya hanya manusia biasa dan saya butuh semua pihak termasuk insan pers untuk mendorong dan mendukung pembangunan Indramayu dan membantu masyarakat untuk membaca apa yang sudah saya kerjakan hari ini, " terangnya.
Di penghujung puncak peringatan HPN tingkat Kabupaten Indramayu tahun 2022 ini, hujan penghargaan diberikan oleh PWI Indramayu bagi kalangan pers, tokoh publik, tokoh pendidikan berprestasi dan lainnya. (MT jahol)