Worldnews-Indramayu -
Salah satu program pembinaan kemandirian yang diterapkan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Indramayu, salah satunya adalah budidaya Black Soldier Fly (BSF) yang mengadopsi Sistem pertanian terintegrasi berbasis pengolahan lingkungan.
Budidaya BSF tersebut merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang diberikan oleh Pertamina RU VI Balongan. Hal ini diakui oleh Kepala Lapas Indramayu Kelas II B Beni Hidayat.
"Pertamina RU VI Balongan telah memberikan CSR kepada lapas Indramayu yang diperuntukkan pada program pembinaan WBP berupa budidaya BSF," katanya.
Dijelaskan Beni, BSF adalah sejenis lalat yang dapat mengurai sampah organik baik dari buah-buahan & sayuran busuk, kemudian menghasilkan larva (Maggot).
"Dimana Maggot bisa menjadi makanan pokok dan alternatif bagi ikan, burung maupun reptil. WBP Lapas Indramayu yang tergabung dalam kelompok tani Bima Sakti sudah berhasil memproduksi Maggot juga mengintegrasikannya dengan hidroponik serta aquaponik," jelas Beni.
Beni berharap ada pengembangan lebih lanjut terhadap budidaya BSF ini, karena menurutnya lahan dan tenaga kerja yang dimiliki Lapas Indramayu bisa memproduksi Maggot dalam skala besar.
"Prospek Maggot memiliki peluang yang besar mengingat di Indramayu banyak tambak, sehingga membutuhkan Suply Maggot dalam skala besar," terangnya.
Ia juga mengharapkan agar WBP mampu secara mandiri untuk membudidayakan Maggot di rumah masing-masing setelah selesai menjalani pidana di Lapas. (MT jahol)