Iklan

Ragam dan Peristiwa

Korban Begal Sudah Pulang dari Rumah Sakit, Pelakunya Belum Juga Tertangkap

, March 21, 2022 WAT


Medan - Ariandi Tampubolon (19), warga Jalan Medan-Batangkuis Pasar X, Dusun XV, Jalan Karya Kesuma, Desa Bandar Klippa, Kec Percut Seituan, korban pembacokan gank motor dan sempat dirawat di RSUP H Adam Malik (HAM), akhirnya  Sabtu (19/3), pulang kerumah dan melakukan rawat jalan dikarenakan keterbatasan biaya.

Menurut Fitri Anisah (32), kakak dari Ariandi Tampubolon bahwa pada Minggu (20/3) malam, adiknya telah didatangi pihak Penyidik Satreskrim Polrestabes Medan untuk memberikan keterangan.

"Minggu malam (20/3), penyidik datang ke rumah untuk meminta keterangan adik saya (Ariandi Tampubolon) mengenai kejadian yang menimpa adik saya, beserta membeberkan para pelaku  penyerangan pada dinihari itu (13/3)," terang Fitri Anisah.

Fitri kembali menutirkan bahwa dengan keterangan korban, kedua saksi dan dirinya, seharusnya polisi telah bergerak cepat untuk menangkap para pelaku gank motor bersenjata tajam yang mengakibatkan akibatkan korban mengalami luka berat.

"Saya merasa polisi terkesan lambat melakukan penangkapan terhadap para pelaku, padahal adiknya yang menjadi korban gank motor bukan hanya penganiayaan biasa, tapi penganiayaan berat dengan menggunakan senjata tajam, hingga mengalami luka berat dan mengalami cacat,"ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, pada Minggu subuh itu (13/3), korban yang saat itu bersama teman temannya sedang bermain gitar di depan rumah, tiba tiba didatangi sekitar puluhan pria yang mengendarai belasan sepeda motor.

Kemudian korban dan teman temannya yang tak tahu menahu, tiba tiba diserang para pelaku tersebut yang saat itu membawa senjata tajam jenis golok 

Dengan membabi buta, para pelaku yang akhirnya membacok korban hingga mengalami luka pada telinga kanan dan tangan kiri yang nyaris putus.

"Saat itu adik saya mengalami luka para akibat perlakuan para pelaku yang berjumlah lebih 20 orang, sehingga adik saya mengalami pendarahan banyak, akhirnya dilarikan ke RSUP H Adam Malik Medan, itupun setelah ditolak pihak RS Haji Medan karena kondisi parah adik saya, sebab harus  dilakukan operasi, karena telinga kanan adik saya nyaris putus dan tangan kiri adik saya saat ini beberapa jarinya tidak bisa digenggam,"ungkap Fitri Anisah.

Selanjutnya, setelah korban yang telah mengalami operasi hingga mengeluarkan biaya sekitar 50 juta dan hingga saat ini masih terbaring di RSUP H Adam Malik Medan, akhirnya (15/3), Fitri Anisah melaporkan hal itu ke Polrestabes Medan dengan LP/B/846/III/2022/SPKT/Polrestabes Medan/Poldasu, tanggal 15 Maret 2022.

"Berdasarkan keterangan adik saya dan teman temannya bahwa pelakunya bernama Mamek, Rozi Dwi, Rinaldo dan teman teman lainnya yang belum diketahui namanya," terang Fitri.

Menurut korban ketika dikonfirmasi melalui seluler, Kamis (17/3), mengatakan bahwa dirinya diserang membabi buta oleh para pelaku.
" Saya ingat kejadian tersebut dan teman teman saya yang mengetahui kejadian itu, akhirnya mengetahui beberapa nama pelaku penyerangan dengan senjata tajam, namanya Mamek, Rozi, Dwi dan Rinaldo serta teman teman yang lainnya," kata Ariandi Tampubolon.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino ketika dikonfirmasi melalui WA, Kamis (17/3), mengatakan bahwa saat ini sedang ditangani SatReskrim Polrestabes Medan.

"Terima kasih
Sedang ditangani oleh SatReskrim," katanya. (SU)

TrendingMore