Way kanan -WORLD NEWS-
Wakil Bupati Way Kanan Drs Ali Rahman M.T Menghadiri Acara Pembukaan Pertemuan Audit Stunting dan Manajemen Kasus Stunting Di Kabupaten Way Kanan, Rabu 23 Maret 2022.
Dalam Sambutannya Wakil Bupati Way Kanan Drs Ali Rahman M.T menyampaikan Peningkatan kualitas manusia Indonesia merupakan salah satu misi sebagaimana tertera pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dengan salah satu indikator dan target prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita yaitu 14 persen pada tahun 2024.
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting telah ditetapkan 5 (lima) strategi nasional dalam percepatan penurunan stunting, yaitu:
Pertama : Peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah kampung/desa,
Kedua : Peningkatan komunikasi perubahan
perilaku dan pemberdayaan masyarakat,
Ketiga : Peningkatan konvergensi intervensi spesifik dan intervensi sensitif di kementerian/ lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah kampung/desa,
Keempat : Peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu, keluarga, dan masyarakat,
Kelima : Penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan inovasi.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, prevalensi stunting pada balita telah mengalami penurunan dari 37,2% di tahun 2013 menjadi 30,8% pada tahun 2018, namun angka ini masih cukup tinggi, karena artinya ada 1 dari 3 balita kita masih mengalami stuntin, begitu pula pada tahun 2017 berdasarkan penelitian Pemantaun Status Gizi (PSG) angka Stunting
Kabupaten Way Kanan Berada di persentase 30,07% sedangkan 2018 berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kabupaten Way Kanan 36,07% dan berdasarkan Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2019 angka stunting Kabupaten Way Kanan sebesar 18,09%. Sementara itu, untuk angka Stunting pada tahun 2020 tidak ada penelitian dikarena terkendala pandemi covid-19 yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Kabupaten Way Kanan.
Kami menyadari bahwa untuk mencapai hasil yang optimal, dibutuhkan dukungan dan bantuan dari semua pihak untuk menyukseskan percepatan penurunan stunting di Indonesia menjadi 14% pada akhir tahun 2024. Angka prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi, sedangkan waktu efektif yang tersisa hanya 2,5 tahun, untuk itu, untuk mencapai target tersebut tentunya tidaklah mudah, tetapi dengan kerja
keras dan saling bahu-membahu dari semua komponen dan elemen bangsa, pemerintah maupun swasta serta perguruan tinggi dan LSM, hal yang mustahil dapat menjadi mungkin, mari bergerak bersama menyukseskan program nasional ini untuk generasi Indonesia yang berkualitas.
(Jumadi)