MABAR ,Worldnews_ Diduga kecerobohan dan tak melengkapi Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3), disebut sebut pekerja PT Gunung Gahapi yang berada di Jalan Yos Sudarso KM 10 Kota Bangun, Kecamatan Medan Deli yang jatuh dari ketinggian saat memotong besi hingga mengalami kematian, Kamis Sore(02/06/2022)
Awalnya salah satu dari Tim awak media, mengetahui kejadian dugaan korban kecelakaan kerja itu adalah warga Titi Papan, saat itu korban sedang di Rumah Sakit Mitra Medika, Sekira Pukul 16.30 WIB, dan korban tengah dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa pulang, namun hingga berita ini disiarkan tak mengetahui pasti terkait nama korban.
Menurut cerita teman korban bahwa mereka bekerja sekitar ketinggian 15 meter, si korban jatuh saat memotong besi.
"Jatuh tempat kerjaan, kerja di Gunung Gahapi, ketinggian 15 meter" ujar teman korban yang enggan disebutkan namanya.
"Dia Lagi kerja entah salah potong, kemudian dia terlilit ikut kebawah, jatuh ketinggian sekitar 15 meter,saya kerja disitu cuma gak gabung sama mereka, disini kami bongkar, mau dikosongkan ini, kantor kantor ini, yang dikerjakan motong besi gudang itu" kata DP(20) mengaku salah satu pekerja di lahan PT Gunung Gahapi tersebut.
Dikonfirmasi sekitar Pukul 20.00 WIB,(02/06) Pihak PT Gunung Gahapi petugas jaga Alam membenarkan adanya insiden tersebut dan menyarankan untuk esok hari datang.
"Mungkin besok bang, ini gak ada orang, yang mau diapain gak ada" kata Alam.
Demi menambah keterangan identitas korban, tim pun beranjak ke RS Mitra Medika, lalu Munir Supervisor Rumah Sakit mengatakan belum bisa memberitahu identitas korban lantaran pihaknya juga punya prosedur.
"Kami punya kode etik, kita sama sama punya prosedur, identitas korban belum bisa diberitahu oleh pihak kami lantaran kami juga punya prosedur, katanya sembari meminta surat tugas wartawan.
Keesokan harinya, Jumat (03/06) Tim pun mengkonfirmasi lagi, kemudian satpam PT Gunung Gahapi mengatakan karena adanya kecelakaan kerja tersebut jadi di off kan sementara waktu.
Anehnya dari hasil pantauan, terlihat masih banyak aktifitas mobil dan truk kontainer yang keluar masuk.
(Hardi/Medan)