Way kanan WORLD NEWS
Akibat intensitas hujan tinggi yang mengguyur bumi hamper 24 jam mengakibatkan tanah longsor dan banjir di beberapa kampung yang ada di Banjit Kabupaten Waykanan, Lampung.
Dari data yang dihimpun tim Genta Net Media (GNM) Group, akibat banjir dan tanah longor tersebut mengakibatkan korban jiwa meninggal, di Kampung Sumbersari, Jukubatu dan Kampung Bandaragung.
Di Kampung Sumbersari, Banjit, dua korban dapat diselematkan, dan dua korban meninggal dunia.
“Warga sedang gotongroyong membersihkan saluran pipa air bersih yang tertimbun longsor akibat hujan deras semalaman, tapi tiba-tiba dari atas tebing tanah bergerak dan longsor,” kata Kepala Kampung Sumbersari, Iskandar, yang dihubungi via telpon genggamnya, Jum’at (10/03/2023).
Warga yang sedang gotongroyong panik dan berhamburan lari, namun empat orang terjebak dan tertimbun tanah longsor. Dua orang, Joko Susilo (25 th) dan Agus (20 th) berhasil diselamatkan, satu orang, Ngadiayanto (60) sudah tewas ditempat. “Satu orang lagi sampai malam ini atas nama Siran (61), belum bisa kita temukan, karena tanah masih sangat labil, makanya pencarian dilanjutkan besok,” katanya.
Di Kampung Jukubatu Kecamatan Banjit, dua orang menjadi korban akibat tanah dikebunya longsor. Kedua orang tersebut, Khotimah (23) dan anaknya Saputra (4), Warga Waytenong Kabupaten Lampung Barat.
Dari informasi Polsek Banjit, kedua korban hingga mala mini belum berhasil dievakuasi.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 Wib, saat itu korban bersama anaknya dan ibu mertuanya berangkat ke kebun untuk memanen buah kopi di di Kampung Jukubatu, ketika sedang memetik buah kopi, tiba - tiba tanah bergerak dan terjadi longsor, mertua korban berhasil selamat, sedangkan Khotimah dan anaknya tertimbun longsoran.
Warga dan kepala Kampung Jukubatu, Khoirin yang mendengar peristiwa tersebut langsung melakukan pencarian menggunakan peralatan seadanya. Namun, hingga sore hari belum dapat ditemukan.
Personal kepolsian Banjit yang juga datang membantu, akhirnya menghentikan pencarian terhadap korban, dikarenakan tanah masih bergerak, dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Sementara di Kampung Bandaragung, seoarang warga tewas terbawa arus sungai Neki, dan ditemukan sudah tewas terbenam lumpur longsor yang menggenangi aliran sungai Neki.
Korban tersebut, Cahaya Saputra (21), Warga Kampung Bandaragung Kecamatan Banjit. Korban pagi itu, Jum’at (10/03/2023) mencari ikan bersama rekan-rekanya dipinggir Sungai Way Neki yang saat itu sedang banjir besar.
Sekitar pukul 10.00 WIB, korban dan rekan-rekannya pulang untuk melaksanakan Sholat Jum’at. Namun, sekitar pukul 11.00 Wib, korban kembali ke sungai seorang diri.
“Korban pertama kali dilihat oleh Subari, Warga saya. Dia saat itu hendak berangkat kekebun, dan melihat mayat dalam posisi tertelungkup dibebatuan, yang ada di Sungai Neki,” kata Kepala Kampung Bandaragung, Hendro Wijaya.
Subari kemudian pulang dan memberitahukan kepada kepala kampung dan warga sekitar. Warga kemudian mengevakuasi korban, lalu dibawa kerumah duka,(Jumadi)