Iklan

Berita Pilihan

UIN Sunan Gunung Djati Bandung Gelar PBAK Daring

, September 23, 2020 WAT


UIN Sunan Gunung Djati Bandung Gelar PBAK Daring

BANDUNG//WN: Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si melantik 7329 mahasiswa baru angkatan 2020/2021 secara daring pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di masa pandemi Covid-19 bertajuk Moderasi Beragama Pilar Membangun Indonesia Emas 2045, Rabu (23/09/2020).

Rektor mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah.

Diakuinya, memang kami tidak memberi jaminan saudara sukses tetapi kami siap menjadi jembatan, wasilah saudara mencapai keberhasilan. "Oleh karenanya, mari kita bekerjasama untuk menggapai cita-cita mulia melalui kampus tercinta UIN Sunan Gunung Djati Bandung," tegasnya.



Sejak tanggal 16 Maret 2020 – 30 Juni 2020 UIN Sunan Gunung Djati Bandung menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau Work from Home (WFH). Pada tanggal 1 Juli 2020, aktivitas perkantoran berjalan biasa dengan protokol kesehatan ketat.

Pada tanggal 22 September 2020 kami mengeluarkan Edaran Baru bahwa aktivitas perkantoran dibatasi menjadi 50%. Kebijakan ini kami lakukan agar civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung terjaga kesehatan dan keselamatannya. "Namun tentu menjadi komitmen kami untuk tetap menjaga kualitas layanan kepada semua civitas akademika dan pemangku kepentingan, termasuk pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2020 ini melalui daring," jelasnya.

UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki visi Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul dan Kompetitif Berbasis Wahyu Memandu Ilmu dalam Bingkai Akhlak Karimah di Asia Tenggara Tahun 2025.

Saat ini UIN Sunan Gunung Djati Bandung mempunyai 9 Fakultas dan 1 Pascasarjana dengan jumlah program studi/jurusan 60 prodi. Seluruhnya terakreditasi A dan B. Hanya ada 4 program studi/jurusan dalam status terakreditasi (Prodi Baru) dalam proses assessment lapangan.

Sebagai sebuah distingsi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya berparadigma wahyu memandu ilmu dalam bingkai ahlak karimah. Distingsi inilah yang diarahkan agar sumber daya manusia UIN Sunan Gunung Djati Bandung mempunyai keunggulan yang kompetitif di tingkat Asia Tenggara pada tahun 2025.

"Alhamdulillah, tahun 2020 ini kampus kita memperoleh pengakuan Internasional dari lembaga SCImago Institutions Rankings (SIR) sebagai Perguruan Tinggi Nomor Satu di Indonesia dalam kinerja riset dan nomor 53 di tingkat Asia serta sebagai Perguruan Tinggi Nomor Satu di PTKIN versi Webometrik," tandasnya.

Prestasi yang Perlu Disyukuri

Pada tahun 2015 kami baru memiliki 52 karya, hingga September 2020 ada 774 artikel terindex Scopus. Pada Tahun 2018 Kementerian Ristek Dikti RI memberikan anugrah Sinta Award Tahun 2018 kepada UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai perguruan tinggi keagamaan paling produktif dalam publikasi Internasional di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) se-Indonesia.

Pada bulan September 2020 sebanyak 35 Jurnal Terakreditasi Nasional indeks Sinta (Science and Technology Index) dengan rincian: sebelas jurnal mencapai Sinta-2 (S2); Delapan Jurnal di Sinta-3 (S3), Sembilan Jurnal di Sinta-4 (S4), dan Tujuh Jurnal di Sinta-5 (S5). Tahun 2020 pula, ada lima dosen kami yang terpilih sebagai 500 peneliti terbaik versi SINTA (Science and Technology Index). Bulan September 2020, kami memiliki 707 catatan Hak Cipta paling tinggi di PTKI Kementerian Agama RI. Kita juga memiliki paten di bidang sains yang tercatat di ASEAN Patent Scope dan teregistrasi pada World Intellectual Property Organization (WIPO).

UIN Sunan Gunung Djati Bandung pelopor dalam penyelenggaraan CBT, bahkan pada penerimaan mahasiswa baru pada Tahun 2020 semua PTKIN mengikuti kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dimana kami menjadi Panitia Nasional UM-PTKIN Tahun 2020 dan 2021.

Pada Tahun 2019 UIN Sunan Gunung Djati Bandung sudah memiliki Rumah Moderasi Beragama di Kampus III yang langsung diresmikan oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia H. Fachrul Razi. "Sebenarnya bukan hanya prestasi dosen, tetapi prestasi mahasiswa, mahasiswi kita cukup luar biasa prestasinya, seperti yang tadi kita saksikan testimoni dari berbagai mahasiswa kita yang berkuliah di luar negeri itu hanya sebagian kecil. Saya pun sempat mendapatkan pengalaman yang luar biasa ketika mendapat undangan dari USAID untuk berangkat ke Amerika, ketika sampai di bandara di luar dugaan jam 11 malam kita sampai, dalam keadaan yang baru datang tidak tahu situasi, di luar dugaan ada mahasiswa kita yang menjemput di dalam bandara dan membawa makan, menemani saya sampai ke tempat.

Saya tanya dari mana Anda tahu, beliau mengatakan saya dapat dari berita saya lihat tentang kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jadi ini membuktikan bahwa alumni kita ketika melihat gurunya, orang tuanya datang ke tempat dia, dengan senang hati menjemput dan mendampingi kita. Oleh karena itu, saudara-saudara para mahasiswa yang masuk ke UIN patut berbangga karena saudara Insyaallah akan menjadi sarjana yang bukan cuma hebat di bidang ilmu pengetahuan tetapi juga saudara akan kuat di bidang ilmu keagamaan, sehingga nanti saudara akan menjadi sarjana yang profesional di bidangnya tetapi sekaligus juga yang betul-betul memiliki akhlak mulia di dalam menjalani kehidupan," ujarnya.

Wujudkan Indonesia Emas tahun 2045

Sidang Senat Terbuka dalam rangka PBAK dibuka langsung oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, M.Si, atas nama Keluarga Besar Senat Universitas kami ucapkan selamat datang kepada saudara-saudara mahasiswa, mahasiswi baru untuk menimba ilmu di kampus UIN Bandung.

Sungguh saudara amat terpuji, jika pada saat yang berbahagia ini ucapkan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Swt, atas perkenan-Nya, saudara diterima di UIN Bandung. Demikian juga ucapkan terima kasih saudara hantarkan kepada kedua orang tua saudara, baik yang masih ada maupun yang telah tiada, yang telah mendoakan dan mendorong saudara, sehingga di terima menjadi mahasiswa UIN Bandung.

"Oleh karena itu, saudara telah menjadi mahasiswa pilihan, unggul, terbaik dan hebat. Karena itu, saudara harus mempu membuktikan keunggulan dan kehebatan saudara dengan belajar sungguh-sungguh, tekun, kerja kejas, kerja cerdas, kerja tuntas, cepat selesai tepat waktu, serta berprestasi sesuai dengan cita-cita dan harapan kedua orang tua saudara," tuturnya.  

Untuk mewujudkan Indonesia emas tahun 2045. Kembangkan terus Islam Nusantara yang berkemajuan, toleran, moderat dan rahmatan lil'alamin. Kita berdoa mudah-muahan ke depan UIN Bandung lebih maju lagi, sehingga tercapai apa yang telah ditetapkan dalam visi misinya.

Dalam orasinya, Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Kementerian Agama (Kemenag RI), Prof. Dr. Suyitno, M.Ag menekankan pentingnya peran mahasiswa di lingkungan PTKI tidak hanya untuk menyongsong Indonesia emas 2045, tapi harus menyebarkan Islam Rahmatan Lil Alamin.

“Saya senang karena banyak sekali kampus yang sudah launching rumah moderasi, tapi pertanyaannya tentu itu rumah sudah punya kamarnya belum. Kalau belum kita isi salah satunya dengan melakukan pelatihan. Apa yang harus diisi di rumah  moderasi itu tentang kajian studi agama, melakukan diseminasi tentang moderasi beragama. Kita ingin rumah moderasi ini pastinya bisa dijadikan alat untuk berkomunikasi dengan berbagi intansi terkait khususnya ketika rekrutmen pegawai. Jadi ke depan Pa Rektor  CPNS yang ada di Jabar kalau ingin clear tentang moderasi bergamanya harus bermitra dengan UIN Bandung, seperti di Jakarta sudah melakukan kerjasama dengan lembaga, kementerian," jelasnya.

Menurutnya, mahasiswa, dosen sangat berperan dalam mewujudkan kampus sebagai laboratorium kehidupan dan kontribusi perguruan tinggi dalam melakukan aktivitas kemanusiaan, seperti ikut terlibat untuk menangani Covid- 19 sangat dinantikan.

Paling tidak, peran mahasiswa harus mempu melakukan; Pertama, Belajar Islam dengan benar. Sumber yang otoritatif dan metode yang tepat agar bisa mendesiminasikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin; Kedua, Menjadi mahasiswa yang cerdas dan kritis (critical thinking). Mencerna segala informasi yang masuk menyaring dan mensharing dengan baik; Ketiga, Menjadi warga medsos yang sehat; Keempat, Melakukan counter narasi dan idiologi melawan intoleransi dan radikalisme; Kelima, Bersinergi dan kolaborasi dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas terutama dengan warga dunia global; Keenam, Menjadi aktivis mahasiswa yang aktif melakukan  desiminasi moderasi beragama dan semangat kebangsaan.

Ketua Pelaksana PBAK 2020, Prof. Dr. H. Ah. Fathonih, M.Ag menjelaskan PBKA dilakukan secara daring dari tanggal 23-24 September 2020 yang diikuti 7329 mahasiswa baru.

PBAK tahun 2020 yang digelar secara daring ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dan mahasiswa lama yang belum mengikuti PBAK.

"Karena masih tingginya penyebaran virus Corona maka dia akan di tahun 2020 kali ini dilaksanakan secara online dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan tentu dengan durasi waktu yang agak singkat," tuturnya.

Mengenai tema PBAK 2020 ini mengingat bahwa mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan diharapkan menjadi dinamisator dalam menyebarkan Islam moderat Islam yang penuh dengan kedamaian Islam rahmatan lil alamin di muka bumi ini. 

Sedangkan target dan tujuan yang diharapkan dari kegiatan PBAK ini untuk memberikan pemahaman secara komprehensif kepada mahasiswa baru tentang wawasan kebangsaan, wawasan keislaman.  Mengetahui dan memahami visi, misi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, fakultas serta kebijakan pengembangan aspek akademik tata kelola organisasi kemahasiswaan dan kerja sama.

"Pesan saya kepada seluruh mahasiswa baru agar kegiatan PBAK ini itu betul-betul dimanfaatkan oleh mahasiswa baru dan mari kita serap materi-materi yang disampaikan oleh narasumber dan orasi ilmiah dari Direktur PTKI," pungkasnya. (RM/AY)

TrendingMore