WORLDNEWS-//- Kereta Api Stabas yang beroperasi dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang ( Lampung ), sampai Stasiun Kereta Api Batu Raja ( Sumsel - red ), ditengarai memang belum memihak kepada rakyat Kecil, hal itu dapat terlihat hingga hari ini ( 18/6),
PT. KAI melalui Kereta Api Stabas belum menyiapkan stok Tiket untuk masyarakat kurang mampu, yang mungkin belum melek Tekhnologi dan bahkan sama sekali belum memiliki Hp Android, padahal di Way Kanan khususnya di Blambangan Umpu ini walaupun Ibukota Kabupaten masih banyak warganya yang menjadi penerima PKH dan ataupun bantuan dari Pemerintah lainnya,
“Mohon maaf ya baru sempat balas wa, dikarenakan kemarin ada sesuatu hal yang mungkin saya belum bisa menjawab pertanyaan dari bapak, dikarenakan kesibukan saya dan juga ada kendala sedikit, untuk saat ini PT Kereta Api melakukan penjualan tiket melalui aplikasi online, dengan tujuan untuk memudahkan pelanggan membeli tiket bisa di manapun dan kapanpun, tinggal menggunakan HP dengan menggunakan aplikasi akses BKI, jadi para penumpang tidak perlu lagi seperti dulu antri di stasiun berjam-jam, terkadang jadi penumpukan penumpang di stasiun, karenanya PT KAI berinovasi mengikuti perkembangan zaman, dengan melakukan penjualan tiket melalui online, “terang Deden, Y ,Kepala Stasiun Kereta Api Blambangan Umpu
“Inovasi ini juga salah satu cara PT KAI meminimalisir pergerakan Calo calo tiket, Kalau dulu kan kita sering menemui calo calo tiket, nah untuk memberantas itu, PT Kereta Api melakukan penjualan tiket Melalui aplikasi akses By Kai yang pertama bertujuan untuk mempermudah pembelian bisa di manapun dan kapanpun, dimana untuk pembelian tiket minimal 1 minggu sebelum keberangkatan. “ Imbuh Deden.
“Jadi H-7 keberangkatan itu, tiket sudah bisa dipesan lewat aplikasi, kemudian untuk Stasiun menjual tiket jika ada sisa dari aplikasi, Jadi kalau misalkan aplikasi penuh sudah habis tiket terjual otomatis di stasiun kami tidak lagi bisa melakukan penjualan tiket, tetapi jika masih ada tiket yang tersisa itu masuk baru bisa membeli di stasiun Blambangan Umpu itu pun dengan catatan Jika masih ada tiket yang tersisa di aplikasi baru kita bisa melakukan pembelian secara manual di stasiun.
“Sedangkan solusi bagi konsumen PT KAI yang tidak memilik Hp dan tiak bisa membeli tiket menggunakan aplikasi By Kai., bisa melakukan pembelian tiket secara manual di Indomaret atau Alfamart terdekat, karena di Alfa atau Indo juga bisa, tentunya dengan menyiapkan KTP atau KK sebagai identitas untuk keberangkatan, karena pada saat keberangkatan akan di cek untuk nama dan tiket harus sesuai, di Indomaret dan Alfamart juga bisa memberi tiket jujga H-7 sebelum keberangkatan, untuk Stasiun tidak menyiapkan tiket , kecuali kalau ternyata masih ada sisa tiket yang dijual secara online atau dengan kata lain Stasiun baru bisa melakukan penjualan tiket jika masih ada sisa dari aplikasi,” tegas Deden.
Menanggapi pernyataan Kepala Stasiun Kereta Api Blambangan umpu tersebut, Ferdiansyah dari PJS Way Kanan menyatakan keprihatinannya, sebab itu artinya PT KAI memang belum berpihak pada masyarakat kecil, karena tidak semua warga memiliki HP Android dan bahkan sama sekali tidak juga pernah pergi ke Alfamart dan atau Indomaret,
“Saya dukung pernyataan Saudara Umar itu yang menyatakan PT KAI belum berpihak pada masyarakat kecil, padahal setahu saya adanya Kereta api itu untuk membantu masyarakat kecil yang daerahnya belum tersentuh Transportasi sepeti halnya Way Kanan., walaupun Blambangan Umpu ini Ibukota Way Kanan, akan tetapi sama sekali belum ada Transportasi tetap, sehingga warganya sangat bergantung dengan PT KAI, tapi ternyata PT KAI juga belum berpihak pada masyarakat Miskin” tegas Bendahara Umum PJS Way Kanan tersebut.
"Kami berharap kepada PT KAI untuk mengkaji ulang kebijakannya terkait tiket ini, agar semua lapisan masyarakat bisa menikmati perjalanan menggunakan Kereta api tanpa harus menunggu tiket yang selalu habis terjual via online." pungkasnya