WORLDNEWS -//- Permasalahan inflasi ialah masalah yang selalu terjadi dalam suatu negara baik di negara maju maupun berkembang dan ini memberatkan masyarakat dalam hal ekonomi didalam negara tersebut dikarenakan inflasi dapat menyebabkan turunya nilai efisiensi dan produktivitas ekonomi, naiknya harga-harga barang dalam negara tersebut sehingga menurunkan daya beli Masyarakat.
Secara umum, inflasi merupakan suatu kondisi terjadinya peningkatan harga-harga barang dan jasa secara terus-menerus (Sprinkel, 1971). Inflasi ini akan terjadi ketika pertumbuhan uang beredar lebih cepat dibandingkan pertumbuhan permintaan uang. Sebagian ahli ekonomi sepakat bahwasanya inflasi ini merupakan masalah terbesar yang dihadapi dalam ekonomi pasar yang belum terselesaikan hingga saat ini.
Karena inflasi yang tidak dapat dikendalikan dapat memicu terjadinya krisis keuangan yang selanjutnya akan berdampak tidak hanya pada sisi ekonomi tetapi sosial dan politik pun akan terkena dampaknya.
Inflasi sudah terjadi sejak lama, bahkan pada zaman Rasulullah dan para sahabat. Sumber inflasi sendiri Al-Maqrizi membedakan kedalam dua jenis, yaitu:
Inflasi alami (Natural Inflation)
Inflasi yang disebabkan oleh faktor alam dan tidak dapat dikontrol juga dihindari. Seperti bencana alam, yang menyebabkan bahan pangan dan hasil bumi menjadi rusak sehingga persediaan bahan tersebut menjadi menurun.
Inflasi alami pernah terjadi pada zaman Rasulullah dan sahabat, yaitu karena peperangan atau karena kekeringan (Faktor alam). Inflasi alami juga dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya:
Uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak, kegiatan ekspor meningkat tetapi impor menurun.
Turunya Tingkat produksi karena terjadinya panceklik, perang dan faktor alam lainya.
Inflasi karena kesalahan manusia (Human Inflation)
Selain faktor alam Al-Maqrizi menyatakan bahwasanya inflasi dapat disebabkan oleh kesalahan manusia, antara lain:
Korupsi dan Administrasi yang buruk, karena pengangkatan para pejabat melalui cara yang salah dan memang orang-orang tersebut tidak ahli dalam bidangnya. Sehingga saat berkuasa mereka akan menyalahgunakan kekuasaanya untuk kepentingan pribadi dan keluarganya yaitu dengan melakukan korupsi. Akibatnya akan terjadi penurunan drastis terhadap penerimaan dan pendapatan negara.
Pajak yang berlebihan, akibat korupsi itu para pejabat akan menaikan pajak untuk meningkatkan pendapatan negara. Hal ini akan mengakibatkan peningkatan biaya produksi dan akan berpengaruh terhadap kenaikan harga barang produksi.
Percetakan uang berlebihan, akan mengakibatkan turunya nilai mata uang pada negara tersebut.
Dalam perspektif islam inflasi akan berdampak buruk bagi perekonomian karena dapat menyebabkan:
Gangguan pada fungsi uang sebagai alat penyimpan nilai.
Penurunan semangat Masyarakat untuk menabung.
Tingginya keinginan untuk membeli barang-barang mewah (tersier).
Karena permasalahan inflasi ini berdampak buruk pada pembangunan ekonomi maka perlunya upaya untuk mengendalikan inflasi. Dalam mengatasi inflasi, pendekatan islam mendorong pemerintah untuk melakukan kebijakan moral dengan cara memberikan himbauan kepada Masyarakat untuk melakukan penghematan dalam berbelanja, meningkatkan produksi dalam negeri, juga denga, memaksimalkan fungsi penerimaan zakat, juga melarang kegiatan impor jika memang produksi dalam negeri masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Masyarakat, juga dengan melakukan pengaturan kebijakan fiskal, moneter dan non-moneter.
Islam memandang bahwa inflasi mungkin saja tidak terjadi apabila adanya keseimbangan antara sektor keuangan dan sektor riil, yang merupakan prinsip utama ekonomi islam. juga ajaran islam yang melarang adanya gharar, riba, serta tidak boleh berlebih lebihan dalam hal apapun dapat mengoreksi faktor-faktor penyebab inflasi.